Gig Review: Gigs On Sky Presents HURU HARA DI UDARA #1

Sabtu, 29 Oktober 2011, bertempat di Common Room, Bandung, kami tampil secara akustik. Tidak banyak yang bisa diceritakan karena disaat yang bersamaan, Tame Impala, sebuah band psikedelik asal Perth, Australia, sedang membuat mabuk para pecinta musik, termasuk manajer kami tercinta, Marnala Eross.  Ok, itu tadi hanya lelucon singkat, maaf. Ngomong-ngomong, gig akustik ini diberi judul HURU HARA DI UDARA #1, terima kasih kepada para punggawa Gigs On Sky yang sudah dengan berani mau mengundang kami...berani-beraninya menyuruh kami bermain akustik! Jangan diambil hati, itu juga hanya lelucon. HURU HARA DI UDARA ini menampilkan band-band yang sebelumnya sudah pernah di-interview di Gigs On Sky, kurang lebih begitu menurut penuturan Marnala Eross selaku dedengkot radio online tersebut, dan beberapa waktu lalu kami memang sempat di-interview oleh dua orang gadis Gigs On Sky.

Malam itu kami tampil bertiga...mengapa bertiga? Drummer kami, Heri Mulyana, mengundurkan diri demi hidup yang lebih indah. Kami tampil bersama dua band lainnya, The Saturday Guy dan The Panic, dan kami tampil sebagai band pembuka. Setlist malam itu antara lain "The Mission", "Skeptic", "Dead In Fire", dan ditutup dengan "Rockstar Wanna Be (We'll Teach You How to Rock)". Yang menarik adalah, jujur saja, di lagu Rockstar Wanna Be, kami tidak mengira akan terjadi hal yang 'cukup' menghibur itu...demi Tuhan, itu tidak direncanakan. Bagi yang tidak mengerti, silahkan bertanya pada teman kalian yang datang ke gig kami malam itu. Yang jelas, gig akustik selalu menjadi tantangan yang cukup berat bagi kami, untungnya kami cukup mahir dalam meng-handle segala situasi, termasuk kehilangan personil (lagi-lagi). Sebelum membahas tentang keluarnya drummer kami, silahkan menyimak beberapa hasil jepretan Atika Syahirna berikut ini.

Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kami baru saja kehilangan drummer dan saat ini sedang dalam proses pencarian drummer baru. Heri Mulyana aka Sonson, beberapa waktu yang lalu mengundurkan diri dengan alasan yang bisa kami terima, yang jelas 'for good'. Terhitung dalam dua bulan ke belakang, kami telah kehilangan dua personil yang bisa dibilang termasuk founder band ini. Mau bagaimana lagi, hidup memang penuh perjuangan. Setelah terjadi pembicaraan cukup panjang, akhirnya kami sepakat untuk tetap melanjutkan band ini, permasalahannya tinggal mencari drummer baru. Doakan saja semoga segala persoalan ini cepat mendapatkan solusinya. Sambil menunggu drummer baru, ini sedikit kenang-kenangan dari Sonson.

Tidak hanya Sonson, kami pun harus ditinggalkan oleh Amanda Nurul Andika selaku manajer kedua, penasihat umum, sekaligus SPG penjual EP kami, dikarenakan harus menjalani pekerjaan barunya di luar pulau. Foro-foto ini untukmu, Manda, sebagai tanda terima kasih kami.

Rasa-rasanya ini merupakan postingan paling romantis kami sepanjang sejarah...tenang saja, kami tetap akan memainkan dan mengajarkan musik Rock kepada kalian, BAD Guns!!! Anggaplah postingan ini sebagai bentuk penghargaan kami pada orang-orang yang memang berjasa bagi kami. 

Akhir kata, kami akan tetap berkarya dan rencana full album tahun depan tentu bukan hanya omong kosong belaka. Bersiaplah, We will yeach you how to rock!!!