Thursday, April 21, 2011

Gigs : Immortal of Indie, Launching ISI Records at Roger's Cafe 13-4-2011



Sesuai dengan obrolan dan deal terdahulu dengan ISI records, kita bakal main di acara launching record label yang didirikan oleh para penggemar music dari komunitas Interaksi Hati. Waktu itu dikasih tau nya kita bakal main dengan format semi-akustik (pake drum) dan maen di akhir-akhir acara, yaitu jam 10 malem. Tempatnya di lantai 3 Roger’s CafĂ©, kafe elit nan mewah di seberang R.S. Santo Borromeus, Jl.Ir.H.Juanda alias Dago.
Maka di malam yang hujan rintik-rintik tanggal 13 April. Kami pun secara terpisah mendatangi kafenya bang Roger ini. Tapi sesampainya disana pukul 21.00 kok acara belum mulai ya?. Ya sudahlah, kita santai-santai saja dulu. Kebetulan banyak teman yang hadir malam ini, ada Gaga, ada Andra dan kawannya, ada bung Eross dari Gigsplay, Ivan Afrian dan Amanda, dan tak lupa ada bung Adi Kurniawan sang penjepret handal. Kita pun ngobrol-ngobrol dulu sambil minum cola satu pitcher (mau makan mahal cuy). Melihat performer-performer yang nggak kalah kerennya dari kita, meskipun pasti kerenan kita, hehe.
Ada Green Shine, band elektro yang meski berpersonilkan dua orang saja, tidak menghalangi mereka untuk bereksplorasi secara musikal. Membawakan dua lagu sendiri dan satu cover version dari Radiohead, sebuah anthem untuk kiamat kelak, Idiotique. Dan Selenoid dengan grunge nya yang serak-serak basah, hehe.
Acara berikutnya merupakan satu yang menarik, diskusi tentang music indie, kondisi, pemetaan, dan taktik untuk survive. Dipandu oleh MC Opik, narasumbernya adalah Arien Hendriani, atau lebih dikenal sebagai Arien GMR, eks penyiar radio rock terkeren se Bandung yang udah almarhum. Beliau banyak cerita tentang sejarah perkembangan music indie di Bandung. Mulai dari PAS band, Cherry Bombshell, Cupumanik, hingga ke masa take off nya sekarang, yang ditandai dengan menjamurnya paham Do It Yourself (D.I.Y) dalam bermusik.
Wah seru ya, dilanjut sama 14th Wintermoon yang datang dengan semi formal membawakan music alternatif yang menghanyutkan, rapi!. Lanjut lagi performnya dari FREAK, yang bener-bener freak karena meraka tampil secara visual-audio digital. Alias orangnya ga ada dan tampil video rekamannya doang di layar. But it’s oke, karena video klip yang keren itu sangat menghibur!. Semoga cepet sembuh buat vokalisnya deh.
Lalu sesi diskusi berikutnya pun datang, kali ini dari pelakunya langsung, yaitu Che Cupumanik dan Fanny dari Beatheaven. Mereka bercerita kiat-kiat buat konsisten di ranah indie ini, yang notabene bukan hal yang mudah untuk bertahan lama ketika kita menentang arus utama yang deras. Benar-benar pengalaman berharga mendengarkan sesi diskusi ini.
Acara pertunjukkan pun lanjut lagi, kali ini band nya Opik, yaitu Slug. Band yang mengusung 90’s pop rock ini memang mengasyikkan untuk didengar. Semuanya rapi dan berpengalaman.
Nah setelah Slug kelar, waktunya kita mengajarkan rock!. Tampil sebagai penutup, Bob pun maju dengan Firebird nya Dimas, sementara Dimas tampil dengan gitar akustik, Indra dengan five string berkaratnya, dan Sonson yang membiasakan diri dengan set drum panitia. Disertai backing video yang keren bikinan Sonson, kami pun menghentak malam itu dengan set tiga lagu, the Mission, Skeptic, dan Rockstar Wanna Be. Dan Denny pun menunjukkan performa yang mantap, seakan tak pernah absen dua bulan setelah kegiatan akademik kemarin. Wah, meskipun ada pembiasaan yang kurang mulus dengan format semi akustik, tapi gigs ini pun dilalui dengan mengguncang!. Ternyata mau gimanapun formatnya, kalo keren ya keren aja, hehee.

Akhirul kata kita mau mengucapkan selamat atas kelahiran ISI Records, semoga ISI Records dan Interaksi Hati bisa lebih sukses kedepannya dalam menentang arus utama, mewadahi para musisi sidestream, dan dalam klub diskusinya.

No comments: